Wednesday, July 27, 2011

Teknikal: Waspadai Koreksi Minor Emas

Kondisi carut marut masalah krisis hutang Amerika membuat komoditas emas banyak diminati, sehingga terbuka peluang bagi harga emas untuk melaju setidaknya hingga ke level $1630.
Hari ini harga emas dunia kembali mencatat rekor tertinggi baru di level $1623.86, mematahkan rekor sebelumnya di rekor $1622.49 yang tercatat pada hari Senin 25/07.
 
Secara teknikal untuk sementara, emas akan berkonsolidasi terlebih dahulu di antara range area 1608 – 1623. Dibutuhkan break keluar dari area range ini untuk melihat arah yang lebih jelas.
 
Bila berhasil tembus lagi ke atas area $1623 akan membawa emas naik untuk mencetak rekor tinggi baru dengan membidik area $1630.
 
Sementara pecah ke bawah $1608 dapat memicu koreksi bearish menuju area $16005 hingga $16000. Namun koreksi minor yang ditunjukkan oleh indikator Stochastic akan membawa XAU= ke beberapa support diantaranya $1615 dan $1608.
 
Grafik harga spot emas  ( sumber ; monex trader )
 

Tuesday, July 26, 2011

AS Gagal Bayar, Emas Tancap Gas ke US$1.700

INILAH.COM, Jakarta – Harga emas diprediksi bakal tancap gas ke level US$1.700 per troy ounce. Sebab, upaya AS untuk menghindari gagal bayar, justru dilihat pasar sudah memasuki masa kritis. Belum lagi faktor Eropa.



Analis Monex Investindo Futures Daru Wibisono mengatakan, meroketnya harga emas, masih didorong oleh carut marutnya masalah utang baik di Eropa maupun AS. Saat ini, menurutnya, pasar sedang fokus ke Washington di mana upaya AS untuk menghindari default (gagal bayar) justru memasuki masa kritis.
Pasalnya, lanjut Daru, proposal kenaikan pajak yang diajukan Presiden AS Barack Obama melalui Partai Demokrat, ditentang habis-habisan oleh Partai Republik. “Perdebatan sengit dua partai itu di Kongres menimbulkan tidak adanya tanda-tanda kesepakatan lebih lanjut,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (25/7).

Meski begitu, Daru menjelaskan, masing-masing pihak (baik Partai Demokrat maupun Partai Republik) tetap akan mencari cara agar AS terhindar dari default. “Tapi, pasar tetap pesimistis akan terjadinya kesepakatan yang akan diputuskan pada 2 Agustus 2011 itu,” ungkapnya.
Daru memperkirakan, pada akhirnya kedua partai mungkin akan sepakat. Tapi, untuk meraih kesepakatan tersebut tidak akan mulus karena akan ada pihak-pihak yang belum puas. “Karena itu, pasar terus mencari tempat investasi yang aman. Emas merupakan salah satu tempat investasi yang aman itu sebagai safe haven,” ujar Daru.

Sebab, di lain pihak, meski mata uang utama menguat, tapi tidak signifikan seperti emas. Apalagi, meski Uni Eropa sudah menyepakati paket bailout kedua untuk Yunani, pasar kembali ragu dan mempertimbangkan kembali soal detil paket bailout tersebut. “Pasar juga sudah mulai mempertanyakan langkah-langkah teknis untuk mengatasi penyebaran krisis utang,” ucapnya.
Pasar juga fokus pada bagaimana langkah-langkah itu bisa diterapkan. Di sisi lain, aksi pemboman oleh fundamentalis Kristen di Norwegia pada Jumat (22/7) yang menewaskan 93 orang dan melukai puluhan lainnya, juga telah meningkatkan risiko pasar di Eropa.
Kondisi itu, juga turut merusak stabilitas ekonomi Eropa sehingga menimbulkan kekhawatiran baru. Emas pun semakin diburu. Alhasil, Daru menegaskan, jika AS mengalami default (gagal bayar), harga emas bakal terus meroket ke level US$1.650-US$1.700 per troy ounce.

Untuk saat ini, target resistance emas di level US$1.622,49 yang merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah pada Senin (25/7). Penguatan berikutnya, ke level US$1.630 per troy ounce berdasarkan Fibonacci Projection. Sedangkan resistance di level US$1.650 didasarkan pada berbagai analisis di luar negeri.
Di sisi lain, berdasarkan daily chart-nya, indikator Moving Average (MA)5 dan MA30 yang dikombinasikan dengan Bollinger Band, harga emas masih membentuk pola up trend. “Ini berlaku untuk jangka panjang,” ungkap Daru.

Karena itu, lanjutnya, jika level US$1.650 terpecahkan, emas bakal naik ke US$1.700. Sebab, secara historis, setelah US$1.500 ditembus, lalu mendapat resistance kuat di level US$1.565, emas langsung tembus ke US$1.600. “Jadi, pola untuk tembus US$1.700 juga akan sama,” paparnya.
Sementara itu, untuk level support emas berada di angka US$1.605 sebagai level reversal (balik arah) level 50% Fibonacci yang ditarik dari level terendah pada 22 Juli 2011 di level US$1.583 dan tertinggi US$1.622. Level support berikutnya US$1.600 dan jika ditembus US$1.585.

Menurutnya, setelah US$1.600, terbentuk Fibonacci Retracement 61,8% di level US$1.598,30 sebelum melemah ke US$1.585 yang merupakan level bottom tahanan setelah empat kali coba ditembus dan selalu kembali mental ke atas. “Level terlemahnya, US$1.583,” tuturnya.
Dalam situasi ini, Daru mengakui, untuk mendapatkan level rendah harga emas sangat sulit. Sebab, koreksi yang terjadi hanya minor. “Tapi, jika dilihat dari pergerakan harga intraday-nya, emas bisa dibeli di level US$1.598 per troy ounce atau di level US$1.585,” imbuhnya. [mdr]

Tuesday, July 19, 2011

Harga Emas Makin Mahal

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga emas pada perdagangan Senin (18/7/2011) waktu setempat kembali mencetak rekor tertinggi dalam sejarah.
Kenaikan harga emas seiring dengan kemerosotan harga minyak yang terjadi karena kekhawatiran investor terhadap utang di Amerika Serikat dan Eropa. Hal itu  memicu aksi jual global dalam saham dan mendorong harga emas ke posisi 1.607,90 dollar AS per troy ounce yang merupakan rekor tertinggi perdagangan harian.

"Investor lari ke emas,  (dan) perak dari minyak, serta beberapa komoditas lain," kata Phil Flynn, seorang analis PFG Best Research.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate pengiriman Agustus turun  1,31 dollar AS ditutup pada 95,93 dollar AS per barrel.Di London, minyak mentah Brent North Sea pengiriman September melemah 1,21 dollar AS ke posisi 116,05 dollar AS.
Di Washington, para senator sedang berkompromi terkait peningkatan pagu utang pemerintah federal AS untuk mencegah default (gagal bayar) yang berpotensi bencana.

Sementara itu, para pemimpin zona euro sedang mempersiapkan pertemuan darurat pada Kamis untuk mencegah default Yunani yang bisa berdampak pada destabilisasi ekonomi Eropa yang lebih besar.
Masalah utang di kedua sisi Atlantik tersebut memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi atau bahkan resesi ganda (double-dip) yang akan menurunkan permintaan energi secara global.

Gold Could Hit $1,700 by End of the Year: Analyst

Gold is likely to hit $1,650 an ounce by the end of the year and could even hit $1,700, according to one analyst.
Anthony Bradshaw | Getty Images


"The continuing sovereign debt crisis in Europe, and in the U.S. there is the possibility of further stimulus, so all this generates an environment that is positive for gold," Ong Yi Ling, investment analyst at Phillip Futures told CNBC Monday.
Spot gold [XAU=  1609.41    6.01  (+0.37%)   ] has had its longest winning streak in four decades, and it surged above $1,600 an ounce earlier Monday, rising for the second consecutive week as weak confidence in the global economic environment saw investors seek security.
Ong told CNBC that silver [XAG=  40.84    0.33  (+0.81%)   ] could benefit from the rally in gold prices, despite many investors piling into the metal, only to see prices plummet back in May.
"A lot of investors got their fingers burnt when there was the huge fall in silver prices," Ong said. "Investors are understandably cautious and time is needed for them to come back to the market, but with gold prices traded near record highs investors will look towards an alternative and perhaps silver could be the natural choice."
Traditionally, the summer months tend to be a lull for gold as the monsoon season grips India—the largest consumer market for the precious metal—as a halt to weddings and festivals leads to weaker demand.
Ong advised any investors keen to hold gold to assess their risk profile before investing.
"Which instrument you choose, whether it's an ETF [cnbc explains] or spot gold, really depends on your risk profile, if you want short-term fluctuations in gold prices and to play on that then perhaps spot gold or futures would be best but if you want to be longer-term player, an ETF could be a possible choice," she added.

source: www.cnbc.com

Franc Swiss, Mata Uang Termahal Di Dunia

Bahkan setelah mendorong Franc Swiss menjadi mata uang utama termahal, para trader tetap bertaruh bahwa apresiasi mata uang ini masih akan berlanjut di tengah mulai menyebarnya krisis hutang Uni Eropa ke perekonomian yang lebih besar.
Franc melesat ke level rekor terhadap Dollar, Euro dan juga Pound seiring yield obligasi Italia dan Spanyol melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah Uni Eropa, yang mensinyalkan besarnya kekhawatiran bahwa Uni Eropa mungkin akan gagal mengatasi krisis yang telah memaksa Yunani, Portugal dan Irlandia untuk mencari dana talangan keuangan.
"Franc Swiss nampak seperti akan menuju level paritas terhadap Euro," kata John Taylor, pendiri FX Concepts LLC, hedge fund forex terbesar dunia, di New York. "Uni Eropa masih belum menemukan sebuah solusi yang nyata, apa yang telah dilakukan hanya akan berdampak sementara. Dan Franc berpotensi menuai masalah dalam jangka panjang jika dana terus mengalir ke negara itu."
Franc menjadi favorit para pedagang dikarenakan Swiss memiliki current-account yang surplus serta tingkat perdagangan yang luas, yang berarti negara tidak perlu bergantung pada aliran modal asing untuk membiayai defisit perdagangan seperti yang dilakukan AS. Perekonomian Swiss juga terbantu oleh kedekatan hubungan bilateral dengan Jerman, yang membeli sekitar 20% komoditas ekspor Swiss, ditambah tingkat pengangguran yang hanya 3% jika dibandingkan dengan 9,9% pada 17 negara zona Euro.
"Franc akan tetap menjadi mata uang yang kuat untuk waktu yang sangat lama mengingat krisis hutang di Eropa nampaknya belum akan terselesaikan dalam waktu dekat," kata Sebastien Galy, analis forex senior pada Societe Generale SA di London.