Tuesday, January 17, 2012

Harga Emas Naik Lagi

JAKARTA - Harga emas bergerak menguat usai Standard & Poors menurunkan peringkat utang sembilan negara Eropa yang menjadi sentime negatif.

Setelah langkah S&P ini, tekanan untuk Yunani menyelesaikan negoisasi untuk mendapatkan pinjaman guna menghindari status gagal bayar (default).

Sementara itu, investor juga memperhatikan data ekonomi China yang merupakan indikator pertumbuhan ekonomi untuk kawasan Asia. China akan mengumumkan angka gross domestic product (GDP) tahun 2011.

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/1/2012), harga emas bergerak menguat 0,1 persen menjadi USD1.645,6 per ounce. Sementara harga emas AS naik hampir sebesar satu persen menjadi USD1.646,3.

Di sisi lain, mata uang tunggal Eropa, euro masih tersungkur di posisi terendahnya selama 17 bulan atas dolar usai S&P menurunkan peringkat sejumlah negara Eropa tersebut.

Harga Emas Rebound

SINGAPURA. Harga emas mengalami rebound dari posisi terendah dalam seminggu terakhir. Beberapa penyebab kenaikan harga si kuning kinclong yakni masih berlanjutnya krisis nuklir di Jepang, konflik di Libia, serta krisis utang Eropa.
Hari ini, kontrak harga emas untuk pengantaran cepat naik 0,4% menjadi US$ 1.458,75 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 5 April lalu. Sedangkan kontrak harga emas untuk pengantaran Juni di New York naik 0,4% menjadi US$ 1.459,10 per troy ounce.
“Adanya ketidakpastian di Timur Tengah, krisis utang Eropa, dan situasi krisis nuklir yang memburuk di Jepang menjadi faktor pendorong dari harga emas,” jelas Mark Pervan, head of commodity research ANZ Banking Group Ltd.
Selain itu, the Dollar Index juga ditransaksikan mendekati level paling rendah sejak Desember 2009 setelah melorot selama tiga hari berturut-turut.

Thursday, January 12, 2012

Goldman: Harga emas dapat menembus US$ 1.940 dalam 12 bulan ke depan

LONDON. Goldman Sachs Group Inc masih merekomendasikan "overweight" terhadap komoditas, terutama emas. Pasalnya, emas masih akan menjadi komoditas terfavorit di 2012 seiring kecemasan akan krisis utang Eropa.

Menurut Jeffrey Currie, head of commodities research Goldman, harga kontrak emas yang ditransaksikan di Comex, New York akan melonjak lagi ke level US$ 1.940 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan. Kondisi ini sangat mungkin terjadi seiring adanya prediksi bahwa tingkat suku bunga dan inflasi AS akan tetap rendah. Catatan saja, harga emas sudah melorot 16% dari level rekornya yang tercipta September lalu.

Currie menambahkan, harga emas tidak akan bergerak lebih tinggi dari US$ 1.940, kecuali ada sejumlah faktor pendukung lain, seperti kenaikan inflasi.

Seperti yang diketahui, permintaan emas semakin tinggi tahun lalu seiring krisis utang Eropa yang kian mencemaskan. Analis juga memprediksi, the Federal Reserve akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya mendekati level nol hingga pertengahan 2013 mendatang. Suku bunga rendah akan meningkatkan pesona emas karena secara umum akan mengurangi prospek return dari obligasi AS.

"Pandangan kami terhadap emas didorong oleh prediksi suku bunga acuan. Penurunan harga yang tajam semakin membuat emas menarik," jelas Currie.

Selain Goldman, Morgan Stanley juga memilih emas sebagai komoditas menarik tahun ini. Bahkan Morgan memprediksi, harga emas akan menembus level US$ 2.200, rekor tertinggi.

Harga Emas Kian Melaju

SINGAPURA, KOMPAS.com — Emas lanjut reli hari kedua, sebelum negara-negara Eropa menggelar lelang surat utang sebesar 21 miliar euro (26,8 miliar dollar AS). Kontrak emas untuk pengiriman Februari di divisi Comex, NYMEX, menguat 0,8 persen ke level 1.645 dollar AS per troy ounce pada pukul 15.01 WIB.
Investor mengoleksi emas sebagai alternatif investasi di tengah rumor perekonomian Eropa akan mengalami resesi. Hari ini, Jerman dijadwalkan melelang obligasi bertenor lima tahun sebanyak 4 miliar euro. Sementara, Spanyol dan Italia akan menyusul di hari berikutnya, dengan menjual surat utang sebesar 17 miliar euro.
Adapun, Yunani masih dalam negosiasi akhir untuk membujuk investor mengurangi setidaknya setengah dari jumlah utang. Ini restrukturisasi skala besar pertama di zona euro. "Kami melihat Eropa memburuk tahun ini dengan ekonomi bergerak ke dalam resesi," kata Imre Speizer, ahli strategi dari Westpac Banking Corp, di Auckland.

Harga Emas Antam Naik Rp4 Jt/Kg

INILAH.COM, Jakarta - Harga emas batangan pada perdagangan Rabu (11/1) naik Rp4 juta per kilogram, dibandingkan harga kemarin.

Berdasarkan daftar harga yang dilansir logammulia.com hari ini, mayoritas stok emas batangan tersedia pada Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang (ANTM). Tapi, emas batangan 1 dan 1.000 gram tidak tersedia (not available). Ketersediaan emas dapat berubah tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu.

Harga buyback emas tercatat naik menjadi Rp480.000 dari 476.000 per gram. Harga emas batangan 1 gram naik menjadi Rp552.000 dari Rp548.000; harga emas batangan 2 gram tercatat naik ke Rp1.062.000 dari Rp1.054.000 atau Rp531.000 per gram.

Harga emas batangan 2,5 gram naik menjadi Rp1.317.000 dari Rp1.307.000 atau Rp526.800 per gram; harga emas batangan 3 gram naik ke Rp1.572.000 dari Rp1.560.000 atau Rp524.000 per gram.

Harga emas batangan 4 gram naik menjadi Rp2.082.000 dari Rp2.066.000 atau Rp520.500 per gram; harga emas batangan 5 gram naik ke Rp2.602.500 dari Rp2.582.500 atau Rp520.500 per gram.

Harga emas batangan 10 gram naik ke Rp5.165.000 dari Rp5.125.000 atau Rp516.500 per gram; harga emas batangan 25 gram naik ke Rp12.837.000 dari Rp12.737.000 atau Rp516.500 per gram.

Harga emas batangan 50 gram naik ke Rp25.597.000 dari Rp25.397.000 atau Rp511.940 per gram; harga emas batangan 100 gram naik ke Rp51.124.000 dari Rp50.724.000 atau Rp511.240 per gram.

Harga emas batangan 250 gram naik ke Rp127.580.000 dari Rp126.580.000 atau Rp510.320 per gram; harga emas batangan 1.000 gram naik ke Rp510 juta dari Rp506 juta atau Rp510.000 per gram.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.29 WIB, harga emas internasional naik 0,29% ke US$1.636,3 per troy ounce.

Jelang Imlek, Harga Emas Makin Mahal


NEW YORK, KOMPAS.com — Kontrak emas berjangka berhasil mencapai harga tertinggi dalam empat minggu, di New York, Selasa (10/1/2012) waktu setempat, seiring dengan melemahnya dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama.
Kontrak emas berjangka untuk pengantaran Februari naik 1,5 persen menjadi 1.631,50 dollar AS per troy ounce (setara dengan 31,1 gram), di Comex, New York. Ini harga penutupan tertinggi sejak 13 Desember 2011. ”Dollar AS melemah (sehingga) menguntungkan emas dan komoditas,” ujar Scott Gardner, Chief Investment Officer Verdmont Capital SA, di Panama, dalam pesan elektronik kepada Bloomberg, Selasa waktu setempat.
Melemahnya dollar AS terjadi selama dua hari belakangan karena adanya tanda bahwa para pemimpin Eropa sedang mengambil langkah lanjutan untuk mengatasi krisis utang di wilayah itu. Dengan begitu, indeks MSCI ekuitas seluruh dunia naik 1,6 persen, sedangkan indeks spot GSCI StandardPoor's dar 24 komoditas bahan mentah naik 1,5 persen. Itu pencapaian keuntungan kelima dalam enam sesi perdagangan.
Harga emas pun diperkirakan akan terus naik seiring dengan permintaan emas yang meningkat di China, Taiwan, Hongkong, Vietnam, dan Thailand menjelang Tahun Baru China. Rangkaian acara tahun baru itu akan dimulai pada 23 Januari mendatang. ”Permintaan fisik (emas untuk) investasi dan perhiasan cukup kuat sejak harga di bawah 1.650 dollar AS, khususnya pembeli China, cukup aktif,” kata Nick Moore, analis Royal Bank of Scotland Group Plc.
Ia pun memprediksi permintaan emas dari negara pembeli emas terbesar kedua dunia ini cenderung meningkat selama Januari terlepas dari harga hingga Tahun Baru China.