Jakarta - Emas bergerak sideways selama beberapa minggu terakhir dan seakan tidak sanggup melanjutkan relinya yang sudah dimulai sejak awal tahun ini. Emas telah bergerak naik sebesar 11,14% dari awal tahun 2011.
Para pelaku pasar terlihat memang menunggu rapat kebijakan moneter Fed Bulan Juni ini dan menantikan apa kebijakan Fed selanjutnya setelah Fed menghentikan pelonggaran kuantitatif tahap II-nya yang sebesar $600 miliar itu. Sebagian pelaku pasar dan analis membuka kemungkinan Fed akan menerapkan pelonggaran kuantitatif tahap III dengan jumlah dana yang disuntikan lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Sebagian lagi memproyeksikan Fed akan memulai langkah keluar dari stimulus secara bertahap.
Pelonggaran kuantitatif dilakukan oleh Federal Reserve dengan maksud mendorong perbankan untuk meminjamkan uangnya ke dunia usaha sehingga dunia usaha dapat berekspansi kembali dan menggerakan perekonomian.
Dari grafik hariannya, harga emas memang terlihat telah menembus ke bawah garis tren naik. Ini menunjukkan kenaikan harga emas saat ini tertahan dan mulai memasuki periode konsolidasi. Bila kita menarik garis Fibonacci dari level tertinggi emas di $1576 per troy ons hingga level terendah di $1462 per troy ons, kita akan mendapati retracement area 61,8% nya di kisaran $1505 per troy ons yang bisa jadi merupakan target level koreksi harga emas selanjutnya.
Konsolidasi Emas bisa terjadi dalam kisaran $1505 - $1537 per troy ons paling tidak hingga keputusan kebijakan moneter Federal Reserve AS tanggal 22 Juni mendatang.
Bagaimana pergerakan emas pasca pengumuman keputusan monter Fed? Menurut pendapat kami, apapun hasil keputusan Fed, harga emas masih akan cenderung naik bahkan dapat menembus level $1600 per troy ons. Beberapa faktor fundamental yang mendorong kenaikan harga emas yaitu:
- Dollar AS yang belum akan menguat secara konsisten karena masih belum pulihnya perekonomian AS ditambah dengan beban hutang dan defisit anggaran AS yang membesar. Rasio hutang AS terhadap GDP-nya sudah hampir 100%.
- Tingkat inflasi dunia yang cenderung naik. Emas sering dijadikan instrumen lindung nilai aset terhadap inflasi.
- Ketidakpastian penyelesaian krisis hutang di Eropa yang menimbulkan kekhawatiran bagi pelaku pasar akan terjadinya resesi lanjutan di Eropa dan mungkin bisa berkembang ke negara lain.
- Permintaan Emas yang meningkat lebih tinggi dibandingkan produksi Emas. Menurut catatan World Gold Council (WGC), permintaan emas mengalami kenaikan 11% pada kuartal pertama 2011 dibandingkan dengan tingkat produksi emas yang malah turun 4% pada periode yang sama.
- Tren penambahan kepemilikan emas oleh bank-bank sentral dunia. Menurut WGC, pada Q1 2011, jumlah pembelian emas oleh bank sentral telah mencapai 129 ton. Jumlah ini lebih tinggi dari total pembelian emas bank sentral selama 2010.
source: detikfinance.com
No comments:
Post a Comment