Thursday, January 12, 2012

Goldman: Harga emas dapat menembus US$ 1.940 dalam 12 bulan ke depan

LONDON. Goldman Sachs Group Inc masih merekomendasikan "overweight" terhadap komoditas, terutama emas. Pasalnya, emas masih akan menjadi komoditas terfavorit di 2012 seiring kecemasan akan krisis utang Eropa.

Menurut Jeffrey Currie, head of commodities research Goldman, harga kontrak emas yang ditransaksikan di Comex, New York akan melonjak lagi ke level US$ 1.940 per troy ounce dalam 12 bulan ke depan. Kondisi ini sangat mungkin terjadi seiring adanya prediksi bahwa tingkat suku bunga dan inflasi AS akan tetap rendah. Catatan saja, harga emas sudah melorot 16% dari level rekornya yang tercipta September lalu.

Currie menambahkan, harga emas tidak akan bergerak lebih tinggi dari US$ 1.940, kecuali ada sejumlah faktor pendukung lain, seperti kenaikan inflasi.

Seperti yang diketahui, permintaan emas semakin tinggi tahun lalu seiring krisis utang Eropa yang kian mencemaskan. Analis juga memprediksi, the Federal Reserve akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya mendekati level nol hingga pertengahan 2013 mendatang. Suku bunga rendah akan meningkatkan pesona emas karena secara umum akan mengurangi prospek return dari obligasi AS.

"Pandangan kami terhadap emas didorong oleh prediksi suku bunga acuan. Penurunan harga yang tajam semakin membuat emas menarik," jelas Currie.

Selain Goldman, Morgan Stanley juga memilih emas sebagai komoditas menarik tahun ini. Bahkan Morgan memprediksi, harga emas akan menembus level US$ 2.200, rekor tertinggi.

No comments:

Post a Comment