Menurut investor veteran dan pengarang
buku ternama, Marc Faber, indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial
Average bisa terkoreksi sampai 20% dari masing-masing level
tertingginya. Kombinasi antara berbagai sentimen negatif menjadi alasan
mengapa investor nantinya dapat meninggalkan aset berisiko seperti
saham. "Saya percaya bahwa kita sedang menghadapi perlambatan ekonomi
dan laba korporasi yang mengecewakan," ujar Faber kepada CNBC. Ia juga
menyebut peluang koreksi, bahkan sampai 20%, masih terbuka lebar
beberapa waktu ke depan.
"20% bukanlah koreksi besar. Kalau anda
tidak siap menerima penurunan sebanyak itu, maka sebaiknya tidak usah
memulai aktivitas," kata Faber. Titik tertinggi indeks S&P 500
tercapai pada pertengahan September lalu yakni di level 1.474.51.
Sementara Dow Jones berhasil menggapai puncak performa 13,661.87 di awal
Oktober.
Ketika ditanya soal efek pelonggaran
moneter bank sentral dalam satu bulan terakhir, Faber terlihat skeptis.
"Saya tidak percaya stimulus fiskal dan moneter bekerja efektif bagi
perekonomian. Tentu saja ada efek samping dan konsekuensinya di kemudian
hari," kritiknya. Faber menilai tidak ada bukti empiris bahwa
pengucuran uang ke sistem bisa memecahkan semua masalah fundamental.
No comments:
Post a Comment