Rupiah kembali diuji kekuatannya di awal pekan ini, Senin
(5/11/2012). Di tengah tekanan di pasar global, rupiah diperkirakan
bergerak variatif melemah. Nilai tukar rupiah ditutup melemah ke Rp
9.631 per dollar AS (kurs tengah Bloomberg) pada akhir perdagangan pekan
lalu.
Bursa Asia kembali ditutup naik, termasuk bursa Indonesia
(IHSG) menguat 0,08 persen menjadi 4.338,89. Sementara harga minyak
mentah masih ditutup turun. Harga Brent turun 0,19 persen menjadi 105,48
dollar AS per barrel dan harga WTI menjadi 84,75 dollar AS per barrel
(0,13 persen).
"Rupiah akan cenderung melemah ke level Rp 9.630
hingga Rp 9.640 per dollar AS," kata ekonom Samuel Sekuritas Indonesia,
Lana Soelistianingsih.
Pasar global ditutup variatif pada akhir
perdagangan pekan lalu. Kendati data-data AS cukup positif tetapi indeks
Dow Jones ditutup turun. Sentimen variatif itu kemungkinan merembet ke
pasar Asia hari ini dan menekan rupiah.
No comments:
Post a Comment