Friday, December 28, 2012

Data Ekonomi Terbaru Jepang Masih Rapuh


Data industrial production Jepang jatuh di luar perkiraan pengamat ekonomi di bulan November. Sementara rangkaian data lain juga terpantau mixed, sehingga memperkuat tekanan akan adanya pelonggaran moneter bari dari pemerintah pusat. 
Laporan produksi industri anjlok 1.7% di bulan November setelah disesuaikan dengan faktor-faktor musiman. Sebelumnya rasio penurunan diperkirakan hanya sebesar 0.5%, sebagaimana hasil survei Dow Jones Newswires dan Nikkei. Pelemahan produksi industri negeri sakura sebagian besar disumbangkan oleh turunnya produksi permesinan umum, smartphone dan alat-alat komunikasi. "Pasca revisi kenaikan 1.6% di bulan Oktober, data bulan November merefleksikan kembalinya trend fundamental, di mana tingkat permintaan masih lemah," demikian bunyi pernyataan dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang atau METI.
METI mempertahankan proyeksinya terhadap kinerja produksi Jepang, dengan menyebut bahwa indikator berada dalam trend penurunan. Akan tetapi masih ada sisi positif mengingat komponen survei perusahaan yang terlampir dalam data itu memperlihatkan optimisme korporasi akan kenaikan output sebanyak 6.7% di bulan Desember dan 2.4% di bulan berikutnya. METI juga menggarisbawahi faktor-faktor akhir tahun dapat mempengaruhi data bulan mendatang.
Sementara itu, consumer price index inti dirilis searah dengan ramalan ekonom yakni turun 0.1% dibanding November tahun lalu. Fakta ini mencerminkan bahwa Jepang masih berada di dalam bayang-bayang deflasi. Kinerja harga konsumen kian memperkuat ekspektasi adanya pelonggaran moneter dari Bank of Japan. Retail sales menguat 1.3% di November dibandingkan satu tahun sebelumnya. Pemerintah juga merilis data rasio tenaga kerja di level 4.1%, atau lebih rendah dibanding perkiraan ekonom, 4.2%.

No comments:

Post a Comment