Thursday, December 27, 2012

Pemerintah Jepang Ingin Naikkan Plafon Belanja


Belum lama mengambil alih kekuasaan, pemerintah Jepang pimpinan Partai Liberal Demokratik sudah berencana melakukan review terhadap pos belanja. Shinzo Abe dan kolega melihat plafon belanja negara yang dirancang oleh pemerintahan terdahulu tidak cukup untuk memotori pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, pemerintah berniat meninjau lagi batas atas pengeluaran sebelum pemilu legislatif digelar musim panas yang akan datang. 
Hal tersebut diutarakan oleh Menteri Keuangan Taro Aso dalam sebuah konferensi pers. Namun demikian, pemerintah juga berkomitmen untuk menaati amanat pengurangan defisit anggaran dalam jangka menengah. Pemerintah memang berkepentingan untuk menggenjot kinerja ekonomi sesuai janji pimpinan LDP, Shinzo Abe, dalam kampanyenya terdahulu. Akan tetapi di sisi lain pemerintah juga harus menjaga kepercayaan investor asing terhadap stabilitas anggaran negara. Kinerja anggaran Jepang saat ini diklaim sebagai yang terburuk di antara beberapa negara industri penting dunia karena jumlah hutangnya dua kali lipat lebih besar ketimbang nilai ekonominya. "Semua obligasi yang dilepas untuk membiayai stimulus fiskal dan belanja tahun depan harus dikendalikan sebaik mungkin," ujar Aso kepada awak media.
Aso tidak menyebut jumlah stimulus yang akan dirilis oleh pemerintah pada tahun 2013 mendatang. Demikian pula dengan nominal obligasi yang siap dilepas ke investor sebagai media penggalangan dana segar. Ia menyatakan bahwa pemerintah yang baru ini akan memfokuskan diri pada tiga area yang terkait dengan stimulus dan pos anggaran baru yaitu, pembangunan pasca gempa di wilayah northeastern region, menggalakkan industri baru dan mengurangi beban ekonomi rakyat.

No comments:

Post a Comment