Tuesday, January 15, 2013

Apresiasi Euro terhadap Dollar AS berlanjut untuk sesi ke-3 berturut-turut, dan menyentuh posisi tertinggi 11-bulan, menyusul berkurangnya ekspektasi pelonggaran moneter European Central Bank. Nada optimis yang dilontarkan Presiden ECB Mario Draghi pasca pengumuman kebijakan hari Kamis lalu telah mendorong Euro merangsek 2,4% lebih tinggi terhadap Greenback sejauh ini. Namun beberapa analis menilai jika penguatan Euro telah terlampau cepat, yang menyisakan resiko pembalikan arah. "Investor nampak berupaya mengkonsolidasikan pasca rally kuat pekan lalu, itulah yang mendorong Euro bergerak menjauhi level tertinggi hariannya," kata Win Thin, kepala analis mata uang emerging market pada Brown Brothers Harriman di New York.


Euro menguat setelah ECB's Draghi utarakan bank sentral sepakat untuk mempertahankan suku bunga di level rendah 0,75%. Pernyataan tersebut cukup hawkish jika dibandingkan dengan komentar ECB's Draghi di bulan Desember yang isyaratkan adanya diskusi untuk memangkas suku bunga. ECB sebelumnya kembali mempertahankan suku bunga di 0,75% untuk enam bulan berurutan. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3176, menjauhi level rendah harian 1.3038 
Walaupun ECB's Draghi mengutarakan kondisi ekonomi masih lemah untuk tahun 2013 namun Presiden bank sentral Eropa tersebut utarakan optimisme kondisi akan membaik di akhir tahun 2013. Walaupun ECB's Draghi masih melihat resiko penurunan aktivitas ekonomi namun resiko tersebut lebih disebabkan oleh lambatnya pelaksanaan kebijakan reformasi. ECB's Draghi juga melihat perbaikan situasi sektor keuangan dan kuatnya aliran dana yang masuk ke dalam zona-euro. 

No comments:

Post a Comment